Pages

Sosialisasi Bahaya Rokok, dr Hasto Sentil Soal Libido dan Pil KB

Sosialisasi Bahaya Rokok, dr Hasto Sentil Soal Libido dan Pil KB


Yogyakarta, Dengan jumlah perokok dalam rumah yang mencapai 79,3 persen atau rata-rata satu orang di tiap rumah warganya, Bupati Kulon Progo merasa hal ini tak dapat didiamkan. Sosialisasi terkait bahaya merokok yang 'beda' pun dilakukan.

Menurut sang bupati, dr Hasto Wardoyo, SpOG(K), dalam berbagai kampanye tentang bahaya merokok seringkali diungkapkan bahwa kebiasaan ini dapat mengakibatkan kematian atau penyakit kronis seperti jantung dan kanker.

"Kalau diberitahu kayak gitu mereka nggak takut. Ah kabeh yo dadi tengkorak (semua orang juga akan meninggal dunia)," paparnya dalam talkshow 'Inisiasi Perda KTR untuk Generasi yang Lebih Sehat' di Asri Medical Center, Yogyakarta dan ditulis Kamis (23/10/2014).

Namun lain halnya bila efek dari merokok yang disampaikan adalah yang langsung mengena atau relevan ke orang yang menjadi sasaran kampanye. dr Hasto mencontohkan dampak merokok bagi para pria yang masih ingin mempunyai hasrat seksual atau libido tinggi.

"Harapannya ingin tetap berlibido tinggi tapi karena saya bilang merokok bisa menurunkan libido mereka jadi agak takut. Jadi mikir-mikir untuk berhenti merokok," terangnya.

Begitu juga wanita yang mengonsumsi pakai pil KB. Memangnya kenapa? dr Hasto menegaskan barangsiapa yang mengonsumsi pil KB kemudian terpapar asap rokok, maka ia berisiko tinggi untuk terkena serangan jantung koroner. Apalagi usianya telah mencapai lebih dari 35 tahun.

"Dengan begitu nanti ibunya ngomong ke bapaknya. Atau kalau kita bicara gitu di depan suami istri, suaminya jadi tahu diri dong, tahu kalau istrinya keracunan betul. Ada juga pasien saya yang susah punya anak, ketika saya tanya ternyata suaminya merokok. Ya saya beritahu, kalau mau punya anak, ya rokoknya dihentikan dulu. Kalau merokok spermanya juga nggak bagus. Ini sudah saya omongkan sejak sebelum saya jadi bupati," urainya.

dr Hasto menambahkan kampanye berhenti merokok juga bisa diarahkan kepada orang-orang yang memiliki anggota keluarga atau tetangga dengan gangguan kesehatan tertentu.

"Misalnya bapaknya stroke, tapi kok anaknya merokok. Beritahu kalau kena asap rokok, pembuluh darah bapaknya tadi akan semakin cepet menebal sehingga risiko serangan jantungnya juga makin tinggi. Ini biasanya kemudian mereka jadi respek, jadi mau mempertimbangkan," katanya.

0 comments: